Gangsing Kayu Mainan Khas Indonesia

10/24/2019

Gempuran beberapa game digital beberapa waktu ini nyatanya tidak menurunkan popularitas permainan tradisionil gasing di Propinsi Riau. Wilayah yang dikenal juga dengan panggilan bumi lancang kuning ini masih melestarikan permainan gasing melalui persaingan yang diadakan teratur. Kami berkunjung ke Kecamatan Rengat Barat, kabupaten Indragiri Hulu, untuk melihat dengan cara langsung kehebohan permainan yang memercayakan kesetimbangan ini.

Sejarah Gangsing Kayu

Di Kecamatan Rengat Barat, gasing jadi permainan rakyat yang bukan sekedar disukai beberapa anak dan juga orang dewasa. Orang dewasa biasanya bermain gasing saat malam hari. Pesona putaran gasing dipandang seperti hiburan pelepas capek, selesai kerja sepanjang hari. Mereka dapat mainkan gasing sebab sudah di ajarkan dengan turun-temurun, dari generasi ke generasi.

Gasing biasanya dibikin berdasar kreasi semasing pemainnya. Penentuan type kayu benar-benar memengaruhi kualitas gasing. Kayu yang umum dipakai datang dari kayu pinis, nangka, atau manggis. Beberapa salah satunya membuat gasing dengan serius untuk ikut dalam persaingan teratur. Baik dengan individu atau berkelompok.

Ada dua type permainan gasing yang terkenal di Riau. Yang pertama ialah permainan gasing uri. Ketentuan permainan gasing uri dipandang dari sebegitu lama gasing bisa berputar-putar. Gasing yang paling bertahan lama akan keluar jadi juara. Type permainan gasing yang ke-2 ialah permainan gasing pangkah. Pada permainan gasing pangkah, peserta sama-sama mengadu kemampuan gasing mereka dengan dibenturkan. Gasing yang paling kuat bertahan ialah pemenangnya.

Penyebaran Gangsing

Sebetulnya, permainan tradisionil gasing bukan sekedar berada di Riau. Di Indonesia, gasing diketahui hampir di semua wilayah. Di Lampung, gasing diketahui dengan nama pukang. Sesaat Warga Kalimantan Timur menyebutkan gasing dengan nama, bagasing. Di Jawa Barat disebutkan panggal. Di Jawa Timur disebutkan kekehan. Sedang di Maluku dinamakan, Apiong. Serta masih banyak arti gasing di beberapa wilayah. Jika di daerahmu gasing diketahui dengan panggilan apa?

Walau sudah diketahui di beberapa wilayah, pasti sedikit wilayah yang melestarikan permainan tradisionil gasing seperti di Riau, dengan gelaran persaingan rutinnya. Tetapi lepas dari itu gasing dipandang menaruh filosofi kehidupan. Agar berputar-putar lebih lama, gasing harus imbang. Ini dipandang seperti simbolis untuk jaga kesetimbangan dalam jalani kehidupan.

Jadi salah satunya mainan tradisionil, gasing dibikin berbahan baku yang gampang diketemukan. Di Jawa Tengah serta Yogyakarta, kamu dapat lihat bagaimana bambu dipakai jadi bahan dasarnya. Walau sebenarnya, bambu bukan hanya satu bahan, lo. Di wilayah lain, gasing dibikin memakai type kayu yang berlainan.

Di Jawa Barat, ada dua type gasing yakni gasing kalangenan serta gasing untuk aduan. Gasing kalangenan dibikin dari type kayu yang mudah serta empuk. Dengan type kayu ini, suara yang dibuat juga lebih keras. Sesaat, untuk gasing aduan, mereka memakai kayu dari pohon jambu batu serta pete cina.

Bikinan Pengrajin Munduk

Tidak hanya dua type kayu itu, kayu pohon asam sering jadikan jadi bahan baku pengerjaan gasing. Hal itu umum didapati di Lombok. Sesaat, di Jakarta, gasing dibikin dari kayu pohon kembang sepatu, mahoni, serta jengkol.

Ada dua hal yang memastikan kelihaian pemain dalam permainan beradu gasing. Yakni lamanya putaran satu gasing serta dengan mengadu dua gasing, ditabrakkan keduanya. Ketrampilan bermain gasing raksasa yang dipertunjukkan oleh masyarakat Desa Munduk juga, memberi rasa ingin tahu pada beberapa pengunjung festival. Masyarakat desa Munduk memberi peluang pada pengunjung untuk coba bermain dengan gasing itu.

Create your website for free! This website was made with Webnode. Create your own for free today! Get started